Sabtu, 15 April 2023

Kangen (sedang dimabuk angan-angan pujangga)

 Kisah tentang perempuan yang sendirian di perantauan. Suatu ketika tibalah rasaa kangen dengan seseorang yang baru ia temui daalam kurun waktu setahun. Awalnya bermula di akhir tahun 2021 masehi. Seseorang ini membawa banyak kesenangan. Bertemu dengan perempuan yang membawa banyak kesedihan. Tentang masa lampau,  dosa, dan setumpuk masalah masaa lalu yang bagaikan tak ada ujungnya di dalam kepalanya. 

Tak pernah tau awalnya, mereka bertemu menyelesaikan masalah orang. Masing2 sibuk dengan isi kepalanya, masing2 bertanya apa dalam benaknya. Selama 6 bulan. Kadang ada anggukan kadang ada penolakan. Maksudnya like dan dislike. 

Seseorang ini membawa perempuan ini hidup dimasa sekarang. Aku tidak tau bagaimana ia memasuki alam bawah sadar perempuan ini. Hingga hampir sepuluh kali hadir dimimpinya. Aku hanya terperangah menyaksikannya.

Wajah seseorang ini selalu hadir dimanapun perempuan ini berada di 12 bulan perhitungan masehi. Semakin kuat si perempuan menolak semakin sering terbayang. Aku pun mulai bertanya akan kemana dan bagaimana perasaan perempuan ini kepada seseorang.

Setelah badai covid19 mulai mereda, perempuan ini mempunyai waktu luang untuk mencari tahu siapa seseorang ini. Dengan modal nekat ia mengetik namanya yang ia ketahui di grup whatsapp di forlap dikti (sebuah situs kumpulan mahasiswa dan kampus). Pencariannya berujung ke mata kuliah yag pernah di kenyam seseorang selama kurang lebih 10 tahun. Diketahui seseorang lulusan dari salah satu FK universitas swasta di yogyakarta. Cukup sulit bagi perempuan ini mengetahui lebih lanjutnya. 


Bersambung...


Singkat cerita covid 19 mereda. Pereentase masyarakat yang sudsh divaksinansi pertama sudah diatas 50%. Dzulhijah berlalu. Bulan2 haram telah  dilalui dan laki2 ini masih bersarang dikepala perempuan ini. Laki laki ini sudah tidak bertugas lagi di tempat yang sama dengan perempuan ini. Namun tetap saja laki-laki ini masih bersarang dikepalanya. Ia bercerita kepadaku bahwa Ia mendengar suara lelaki ini, bermimpi laki-laki ini. Pengalamannya tidak masuk akal bagiku. Aku sarankan kepada perempuan ini untuk pergi ke mall, ke kuburan kemana saja untuk mengubah suasana. 

Setahun berlalu, tepat di bulan November waktunya laki-laki ini untuk balik ke kota asalnya karena masa baktinya di wilayah ini sudah selesai. 

Perempuan ini berpikir untuk mengakhirinya dengan hubungan pertemanan. Ia bercerita kapadaku telah mengirimkan sebuah pesan tanda terima kasih dan permintaan maaf untuk  satu tahun kerjasamanya. Yang menurutku sebenarnya bukan itu maksud pesannya. Aku curiga perempuan ini ingin tetap terhubung dengan lelaki tersebut. 

5 bulan setelah November, si perempuan tidak pernah lagi bercerita kepadaku tentang laki-laki ini. Namun tetap saja aku curiga jangan-jangan Ia masih diam-diam menyimpan nomor dan menghubungi lelaki ini. Yah.. wallahualam.

Aku hanya berdoa semoga akal sehat wanita ini dikembalikan dan lepas dari khayalannya.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar